TATA IBADAH RABU ABU

TATA IBADAH RABU ABU
JEMAAT NONONGAN
Rabu, 01 Maret 2017
Berhimpun Menghadap Allah
1.     Persiapan
PL : Dalam kalender Gerejawi saat ini kita berada di Hari Rabu Abu yang mengawali minggu Prapaskah. Dalam lingkup Gereja Toraja, inti Rabu Abu adalah saat dimana kita memeriksa diri, memohon ampun dan komitmen pembaharuan diri di hadapan Tuhan. Dalam tradisi Perjanjian Lama sampai masa gereja mula-mula Rabu Abu ditandai dengan simbol mencoret dahi dengan abu dan mengenakan kain kabung, menggambarkan kesedihan, penyesalan dan pertobatan. Kita datang berkumpul sore membawa abu daun palem seperti dalam tradisi gereja, tetapi kita datang membawa hidup kita dengan hati yang hancur karena mengingat kelemahan dan kenistaan kita di hadapan Tuhan. Kita ini debu dan akan kembali menjadi debu, tetapi karunia Allah kekal.

2.     Menyanyi “Suaramu Kudengar” KJ 33                                            (Berdiri)
Suaramu kudengar memanggil diriku,
supaya ‘ku digolgota di basuh darahMu
Reff     : Aku datanglah Tuhan padaMu,
dalam darahMu kudus sucikan diriku
Kau panggil diriku supaya kukenal,
iman harapan yang teguh dan kasihMu kekal (Reff)
Kau buat meresap karyaMu dalamku,
kuasa dosa pun lenyap diganti rahmatMu (Reff)

3.     Votum
PF  : Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi
J     : Amin!
4.     Salam
PF  : Kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus bagi kamu sekalian
J     : Bagimu juga



5.     Bermazmur 51 : 1-17                                                              (duduk)
PL  : Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud,
J     : ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
PL  : Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu
J     : Hapuskanlah pelanggaranku, menurut rahmat-Mu yang besar
PL  : Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku
J     : Dan tahirkanlah aku dari dosaku
PL  : Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku
J     : Aku senantiasa bergumul dengan dosaku
PL  : Terhadap Engkau, terhadap Engkau  sajalah aku telah berdosa
J     : dan melakukan apa yang Kauanggap jahat
PL  : Supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu
J     : Bersih dalam penghukuman-Mu
PL  : Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan
J     : Dalam dosa aku dikandung ibuku
PL  : Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin
J     : Dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku
PL  : Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir
J     : Basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
PL  : Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita
J     :Biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!
Pl   : Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku
J     : hapuskanlah segala kesalahanku!
PL  : Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah
J     : Dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
PL  : Janganlah membuang aku dari hadapanmu
J     : Dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku
PL  : Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu
J     : Dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
PL  : Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran
J     : Supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu
PL  : Lepaskanlah aku dari hutang darah,
J     : Ya Allah, Allah keselamatnku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!
PL  : Ya Tuhan, bukalah bibirku
J     : Supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!

     Menyanyi Mazmur 51
Tolong ya Allah, kasihanilah, Sungguh kumohon kasih setiaMu
Ampunilah dan hapuskanlah dosaku, Yang kugumuli tiada putusnya
T’lah kubersalah pada diriMu, PadaMu pula aku mau mengaku
Adil engkau dalam masalahku, Suci dan murni di penghukumanMu

6.     Pengakuan Dosa (Censura Morum)
PF  : Saudara-saudara seringkali kita setia beribadah namun sungguh dalam hubungan dengan sesame relasi kita sangatlah buruk, padahal sangat menentukan berkenannya relasi kita dengan Tuhan. Kita membawa persembahan syukur yang lumayan, tapi kita punya banyak konflik dengan sesama. Yesus Kristus mengatakan :
“Jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu.” (Matius 5 :23-24)
Lalu apa yang harus kita buat? Kalau begitu ada baiknya kita lihat dahulu, dan mulai dari diri kita. Untuk itu dalam acara Censura Morum ini kita perlu pertama-tama memeriksa diri kita sendiri, melalui pertanyaan : “Apakah yang saya pikirkan, katakan dan lakukan yang sering menyakiti hati orang bahkan menghianati cinta Tuhan?” Akankah  saya akan terus menerus bertahan dalam dosa itu? Renungkanlah semua itu dengan mengingat bahwa sekali waktu, segala kejayaan dunia ini akan berakhir. Kita ini debu dan akan kembali menjadi debu. (Kejadian 3 : 9).
J      : Menyanyi “Keunannungna’ Salaku” (PKJ 37)
Solo :
Keunannungna’ salaku dio olomi Puang
Tunangnenne’ kupogau’ lan katuoangku
Refrein : Mamase-MI Puang unnongannina’
             Diong manna ongan pani’Mi rapa penaangku
            Mamasemi Puang tu kurannuan
            KamakaritutuanMi tontong kutayan
Semua
Kamadoanna penaangku tu unna’panna’
Ilu mata sia mabiri nenne’ kupogau’ (Refr.)
PF        : Dalam Roma 2 : 24 dikatakan :
“Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya kesabaran-Nya dan kelapanga hati-Nya? Tidakkah engkau tahu bahwa maksud   kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?”
Karena itu Censura Morum ini adalah kemurahan Allah yang menuntun kita kepada pertobatan. Janganlah anggap sepi kemurahan Tuhan bagi kita hari ini. Sesalilah segala kelemahan kita dan bersedia bertobat sambil memohon kemurahan berkat-Nya khususnya untuk kesucian hidup kita dalam beribadah sehingga persembahan syukur diterima Tuhan. Jika tidak, itu berarti kita menimbun murka Allah atas diri kita sendiri    (Roma 2 : 5). Ingatlah bahwa Allah membalas setiap orang menurut perbuatannya yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat akan kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman (Roma 2 :6-8).
Mengutip Firman Allah tersebut bukan untuk menakut-nakuti kita, tetapi untuk mengatakan bahwa sesungguhnya tak seorang pun yang sempurna kecuali Yesus dan untuk mengingatkan kita agar tetap merindukan keselamatn hidup kekal di dalam Tuhan. Karena itu bertobatlah dari “perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
 (Roma 8 : 21-23).
J      : Menyanyi Refrein “Keunannungna’ Salaku” (PKJ 37)
Mamase-MI Puang unnongannina’
 Diong manna ongan pani’Mi rapa’penaangku
Mamasemi Puang tu kurannuan
KamakaritutuanMi tontong kutayan
PF   : Dengarkanlah berita anugerah : Memang kamu adalah debu tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib; kamu yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan  
( 1Petrus 2 : 9-10).

7.     Doa Pembacaan Alkitab
8.     Pembacaan Alkitab
-       Yoel 2 : 1-2, 12-17
-       2 Korintus 5 :20b-6:10
1     1  6 | 5 . 3 | 1  1  3 | 2 . . | 1  1  3 | 1 . 6 | 7 7 2 | 1 . .
Hale-lu-ya,      ha-le-lu-ya,    ha-le-lu-ya,    ha-le-lu-ya

-       Matius 6 : 1-6, 16-21                                                    (berdiri)

    3   .  .  .  | 3  3  5   6   5  | 3  .  .  .   | 3  3  5  6  5 |
Muane:   Puang,         tu kadaMmi Puang,    tu kadamMi
              3    3    5  6  5 | 5   .   .  .  | 3  3  5  6  5 | 5   .   .  .  |
Baine  :   Kurre sumanga’Puang!     Kurre sumanga’Puang
              5   5   6  1   6   |   6   .   5   .  ||
Muane    Kurre su-ma-nga’ Puang!
              3   3   5   6   5   |   5   .   3   .  ||
Baine:     Kurre su-ma-nga’ Puang!


9.     Khotbah “Seruan Dan Wujud Pertobatan”                                                (duduk)
        (Metamba sia tanda manassa kapengkatobaran)
Menyanyikan “Lan Te Katuoangku” NJNE 11
Lan te katuoangku, lan sussa sia manaman,
Tontong bangna’I tumengka, lumingka tang melayo
‘pa tangkuissan tu kupatu, tu’tunna kalingkangku
Latumbami katuoangku, mindamo la kurannuan?
            Bu’tumi lan penaangku tu lalan katonganan
            Kumangando lako Puang : pagarri’ tu salaku
            Katuoangku la ku sorong rokko lima kuasamMi
            Yesu mo tu Pela’bakku, oto’ kapa’rannuangku




10.Persembahan
PL  : “Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat tersembunyi akan membalasnya kepadamu (Matius 6 : 4)

 Menyanyi “Apalah Arti Ibadahmu” (PKJ 264)
Cantoria :
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan
Bila tiada rela sujud dan sungkur?
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan
Bila tiada hati tulus dan syukur?
            Refrein, Semua : 
                        Ibadah sejati jadikanlah persembahan
                        Ibadah sejati kasihilah sesamamu !
                        Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan
                        Jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan
Perempuan :
Marilah ikut melayani orang berkeluh
Agar iman tetap kuat serta teguh
Itulah tugas pelayanan juga panggilan
Persembahan yang berkenan bagi Tuhan (Refr.)
Laki – Laki :
            Berbahagia orang yang hidup beribadah
            Yang melayani orang susah dan lemah
            Dan penuh kasih menolong orang yang terbeban
            Itulah tanggung jawab orang beriman (Refr.)

11.Doa Syafaat dan Doa Bapa Kami
12.      Petunjuk Hidup Baru
PF  : “Tetapi sekarang juga, demikianlah firman TUHAN, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh. Koyakanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya” (Yoel 2 : 12-13)



13.      Menyanyi “Kusuako”                                                            (Berdiri)
Kusuako male titanan sa’bi, makaritutu lan pa’kamayan
Mui muditelle sia buda russa’na;
kusuako mendadi sa’bingKu
Kusoaku untampe passangammu,
pa’deimi tu kamailuan
Ammu mengkarang sisola to senga’,
kusuako lan kasipulungan
Coda : Belanna NasuaNa’ Ambe’, Kusua ko

14.      Berkat
Jika Pendeta mengucapkan
PF     : Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinar engkau dengan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
J        : Amin

Jika Penatua mengucapkan :
PF     : Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya
J        : Amin

15.Menyanyi “Tersembunyi Ujung Jalan” KJ 416
Tersembunyi ujung jalan, hampir atau masih jauh
‘Ku dibimbing tangan Tuhan ke neg’ri yang tak ku tahu
Bapa ajar aku ikut, apa juga maksud-Mu
Tak bersangsi atau takut, beriman tetap teguh






Komentar

Postingan populer dari blog ini

LITURGI IBADAH KUMPULAN PPGT

TATA IBADAH ANAK REMAJA

TATA IBADAH PPGT 2